Sabtu, 07 Januari 2012

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur

Penyusunan sistem periodik unsur telah mengalami banyak penyempurnaan. Mulai dari Antoine Lavosier, J. Newslands, O. Mendeleev hingga Henry Moseley.


1. Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada 1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa di jadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
2. Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Pada tahun 1829, J.W. Dobereiner seorang profesor kimia dari Jerman mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Ia mengemukakan bahwa massa atom relatif strontium sangat dekat dengan masa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan strantium, yaitu kalsiium dan barium. Dobereiner juga mengemukakan beberapa kelompok unsur lain seperti itu. Unsur pembentuk garam dan massa atomnya, yaitu c1 = 35,5 Br = 80, dsn I = 127. unsur pembentuk alkali dan massa atomnya. Yaitu Li = 7, Na = 23dan K = 39.
Dari pengelompokan unsur-unsur tersebut, terdapat suatu keteraturan. Setiap tiga unsur yang sifatnya mirip massa atom ( A r ) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan ketiga.
Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat di kelompokan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang di sebut triade.
Triade
A r
Rata-Rata A r unsur pertama dan ketiga
Kalsium
Stronsium
Bariuim
40
88
137
(40 + 137) = 88,
2
Kelemahan dari teori ini adalah pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip massa Atom (Ar) unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom unsure pertama dan ketiga.
3. Hukum Oktaf Newlands
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.
Ia menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur.. Unsur pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1
Di sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan pola ini menyurapi oktaf music.
Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands
1. H
2. Li
3. Be
4. B
5. C
6. N
7. O
8. F
9. Na
10. MG
11. Al
12. Si
13. P
14. S
15. Cl
16. K
17. Ca
18. Ti
19. Cr
20. Mn
21. Fe
22. Co&Nl
23. Cu
24. Zn
25. Y
26. ln
27. As
28. Se
29. Br
30. Cu
31. Sr
32. Sr
33. Zr
34. Bi & Mo
35. Po &

Hukum oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti mempunya sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Sistem periodik Mendeleev
Pada tahun 1869 seorang sarjana asal rusia bernama Dmitri Ivanovich mendeleev, berdasarkan pengamata terhadap 63 unsur yang sudah dikenal ketika itu, menyimpulkan bahwa sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya, jika unsur-unsur disusunmenurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan. Lajur-lajur horizontal, yaitu lajur unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, disebut priode daftar periodik Mendeleev yang dipublikasikan tahun 1872. Gambar Tabel daftar periodik Mendeleyev dapat diklik disini
Sebagaimana dapat dilihat pada gambar di atas, Mendeleev mengkosongkan beberapa tempat. Hal itu dilakukan untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Sebagai contoh, Mendelev menempatkan Ti (Ar = 48 ) pada golongan IV dan membiarkan golongan III kosong karena Ti lebih mirip dengan C dan Si, dari pada dengan B dan Al. Mendeleev meramalkan dari sifat unsur yang belum di kenal itu. Perkiraan tersebut didasarkan pada sifat unsurlain yang sudah dikenal, yang letaknya berdampingan baik secara mendatar maupun secara tegak. Ketika unsur yang diramalkan itu ditemukan, teryata sifatnya sangat sesuai dengan ramalan mendeleev. Salah satu contoh adalah germanium ( Ge ) yang ditemukan pada tahun 1886, yang oleh Mendeleev dinamai ekasilikon.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil. Co : Telurium (te) = 128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan. Kelemahan dari teori ini adalah pemebetulan massa atom. Sebelumnya massa atom. Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5 menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 . selain itu kelebihannya adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beseerta sifat-sifatnya.

5. Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom. Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikeldasar yaitu proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Berdasarkan hasil eksperimenya tersebut, diperolehkesimpulan bahwasifat dasar atom bukan didasari oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Ha tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem periodik bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7 periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.

Belajar Bersama Melumpuhkan UN Part II

A. Konfigurasi Elektron
Di dalam inti atom terdapat electron,proton,dan neutron. Nomor atom ( Z ) merupakan jumlah proton atau elektron dalam inti tiap tiap atom suatu unsur. Sementara itu, nomor massa atau massa atom ( A ) adalah jumlah totalproton dan neutron yang terdapat dalam inti suatu atom. Banyaknya neutron diperoleh daripengurangan massa atom dengan elektronnya. Inti atom dilambangkan dengan AZX.
Keadaan elektron dalam suatu atom dinyatakan oleh empat macam bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum utama ( n ),bilangan kuantum azimuth( l ), bilangan kuantum magnetic ( m ), dan bilangan kuantum spin ( S ).
Konfigurasi elektron merupakan cara penulisan pendistribusian elektron dalam orbital – orbital pada kulit utama dan sub kulit.
Aturan pendistribusian elektron sebagai berikut.
1. Prinsip Aufbau
Pengisian elektron dimulai dari orbital dengan tingkat energi rendah ke orbital yang tingkat energinya lebih tinggi.
Urutan tingkat energi elektron seperti berikut.1s,2s,2p,3s,3p,4s,3d,4p,dst….
2. Prinsip L arangan Pauli ( Prinsip Eksklusi Pauli )
Dalam suatu atom tidak boleh ada dua elektron yang memiliki keempat bilangan kuantum sama.
3. Aturan Hund
Jika terdapat orbital – orbital dengan energi yang sama, tiap –tiap orbital akan terisidengan sebuah elektronyang memiliki spin yang sama.( ½ penuh ).
4. Diagram Orbital
Jumlah elektron maksimum dalam suatu orbitasi sebanyak dua elektron. Muatan kedua elektron berharga negatife sehingga terjadi gaya tolak menolak. Gaya tolak elektron ini diimbangi dengan adanya rotasi yang arahnya berlawanan. Oleh karena itu, dalam suatu diagram orbital kedua elektron digambarkan sebagai dua anak panah yang berlawanan arah.
Oleh karna jumlah orbital pada kulit ke- n = n2 , jumlah maksimum elektron pada kulit ke – n = 2n2.
Penulisan diagram konfigurasi elektron dapat diwakili oleh unsur – unsur gas mulia yaitu  2[He], 10[Ne], 18[Ar], 36[Kr],54[Xe] 86[Rn].
  1. Sistem Periodik Unsur
Ssistem periodik merupakan suatu cara untuk mengelompokkan unsur – unsure berdasarkan sifatnya. Pengelompokan unsur  mengalami perkembangan berdasarkan hal –hal berikut.
  1. Sifat Logam dan Nonlogam
  2. Hukum Triade Dobereiner
  3. Hukum Oktaf Newlands
  4. Hukum Mendeleev
  5. Sistem Periodik Modern
Unsur – unsur  pada sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom. Susunan unsur ini dikenal dengan Tabel Periodik Unsur ( TPU ), yang terdiri atas periode dan golongan. TPU memiliki 7 periode yang disusun secara horizontal dari kiri kekanan. Unsur – unsur yang terletak dalam satu periode memiliki jumlah kulit yang sama. Sementara itu, kolom vertikal dari atas kebawah disebut golongan. TPU mempunyai 8 golongan yang terbagi atas golongan utama ( A ) dan golongan transisi ( B ).Unsur –unsur yang memiliki elektron valensi sama akan menempati golongan yang sama. Unsur  – unsure dalam satu golongan memiliki sifat – sifat kimia dan fisika yang mirip.
Unsur – unsur dalam TPU dibagi menjadi 4 blok. Yaitu blok s , blok p, blok d, dan blok f. Blok s dan p ditempati oleh golongan utama ( A ), sedangkan blok d dan f ditempati oleh golongan transisi ( B ).
Sifat unsur – unsur dalam sistem periodi berubah secara teratur.
1)      Dalam satu periode, jari – jari atom meningkat dari kanan ke kiri dan dalam satu golongan dari atas kebawah juga meningkat.
2)      Dalam satu periode, potensial ionisasi semakin kekanan dan dalam satu golongan semakin keatas akan semakin meningkat.
3)      Afinitas elektron dari kiri kekanan dan dari bawah keatas meningkat.
4)      Keelektronegatifan meningkat dari kiri ke kanan dan dari bawah keatas.Be

SUMBER : http://keluargasakinahku.com/prediksi-materi-soal-ujian-nasional-un-2011-2012-konfigurasi-elektron-dan-sistem-periodik-unsur/

BATAS KEHIDUPAN

PADA AKHIR ABAD KE-19, Bakteri dikenal sebagai penyebab penyakit atau pathogen. Mereka cukup besar sehingga dapat dilihat dan bakteri penyebab penyakit telah diisolasi dan ditandai. Namun, banyak penyakit yang merupakan teka-teki, karena bakterinya tidak ditemukan. Pada tahun 1898, ahli botani Belanda Martinus Beijerinck (1851-1931) membuat percobaan tentang penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Ia memelihara tanaman yang sulit, menyaring cairannya melalui suatu filter yang cukup halus untuk memisahkan semua bakteri yang dikenal. Ia menemukan bahwa cairan yang telah disaring masih menularkan penyakit. Jadi apapun penyebab penyakit itu, tentu ukurannya lebih kecil daripada bakteri yang dikenal. Beijierinck menamakan penyebab penyakit itu suatu “Virus yang dapat disaring”. Virus adalah kata asing untuk racun. Ilmuan kini tahu bahwa virus berbeda dengan bakteri. Mereka bukan sel melainkan rangkaian kimiawi kecil yang menyerang makhluk hidup ketika berada didalam sel, mereka bertingkah laku seakan akan hidup. Di luar sel mereka sungguh-sungguh tidak berdaya dan tidak memperlihatkan cirri-ciri makhluk hidup. 


MENJADI KERING.


Hibernisasi adalah salah satu cara memperlambat kehidupan. Beruang air melakukan hal yang sama dengan cara mongering. Binatang ini hidup ditempat tempat lembab seperti selokan. Jika lingkungan hidupnya mongering, berangsur-angsur cairan tubuhnya hilang dan proses kimia hampir berhenti. Ini dinamakan kriptobiosis atau “Kehidupan tersembunyi” seekor tardigrade dapat bertahan hidup lebih dari 50 tahun dan mampu bertahan dalam suhun sangat rendah seperti -250

SIAP UNTUK TUMBUH.

Bibit bertunas atau akan bertunas jika factor luar, seperti kelembapan atau panas, cocok untuk pertumbuhan. Jika keadaan tidak baik, mereka menjadi tak aktif. Dalam keadaan ini, bibit teratai mampu bertunas setelah tidak aktif lebih dari seabat.

RODA MALAPETAKA.
 Mikrograf electron ini memperlihatkan suatu kumpulan rodavirus yang diperbesar lebih dari 70.000 kali. Virus ini adalah salah satu penyebab gastroenteritis pada manusia, suatu infeksi yang mempengaruhi perut dan organ dalam. Rodavirus dinamakan sesuai dengan bentuknya yang menyerupai roda. Tiap-tipa virus mempunyai selabung protein kuat yang melindungi molekul asam nukleat.

DUNIA VIRUS. 

Bakteriofag T4 adalah virus yang mengandalkan dirinya sendiri dengan menyerbu bakteri. Dibandingkan dengan kebanyakan virus ia sangat kompleks dan mempunyai beberapa bagian yang diatur secara cermat. Semua virus memiliki asam nukleat pembawa gen yang diperluas untuk menghimpun salinan-salinan virus di dalam sel hidup. Pada virus T4 asam nukleatnya adalah RNA. Pada virus RNA, RNA “baru” dibuat dengtan cara mengandalkan langsung RNA “lama” atau lebih dulu membentuk potongan DNA pelengkap. Ahli biologi tak yakin bagaimana virus ada, mereka mungkin berevolusi dari organisme bersel satu yang berangsur-angsur kehilangan sebagian besar bagian-bagiannya. Namun, mereka lebih menyerupai sekumpulan “gen-nakal” yang lari dari sel hidup dan berkembang sendiri.

ADENOVIRUS.
Mikrograf electron ini memperlihatkan sebuah adenovirus, yang menyebabkan infeksi mirip flu. Virus ini terdiri atas sepotong DNA di dalam sebuah kapsid atau selubung protein. Kapsid mempunyai 20 muka, yang terbuat dari 252 unit protein. Virus ini “telanjang” yang berarti mereka tidak dikelilingi oleh membrane atau selubung.

About